Istilah Upacara Adat Erau Kesultanan Kutai Kertanegara
TAMBAK KARANG
Suatu dekorasi yang dibentuk di
lantai dengan bahan bakunya dari beras yang telah diberi warna-warni. Mirip
hamparan permadani/ambal sebagai alas BALAI.
Ada beberapa motif Tambak Karang,
yaitu:
1.
Lembu Suana
2.
Karang Genta
3.
Karang Dungkul
4.
Karang Indra Geni
5.
Karang Terate
6.
Karang Daulan
7.
Karang Paoh
BALAI
Tempat duduk Sultan/Raja, mirip
kursi yang dibuat dari bambu kuning setinggi tiga tingkat dan didudukan di atas
hamparan TAMBAK KARANG dan dibagian atasnya ada hiasan “Daun Beringin”.
Apabila BALAI dibuat dengan 41
buah tiang maka untuk duduknya RAJA.
Apabila BALAI dibuat dengan 40
buah tiang maka untuk duduknya PUTRA MAHKOTA.
Apabila BALAI dibuat dengan 16
buah tiang maka untuk duduknya Masyarakat Biasa/Umum, Bambu Hijau.
Apabila BALAI dibuat dengan 4 buah
tiang maka untuk Tempat Persembahan, Bambu hijau ..
Balai persembahan ditempatkan
dibagian belakang Balai Utama yang tingginya hanya dua tingkat dan ditempatkan
salinan pakaian lengkap Raja dan Putra Mahkota (berupa: Kopiah, baju, celana
panjang, sarung) dan dibagian dasarnya ditempatkan PEDUDUK. Persembahan ini
bertiang tinggi dan bagian atasnya dihias dengan daun kelapa muda yang
berbentuk cecak burung yang disebut TARO’
PEDUDUK
Sajian dalam satu wadah/tempat sebagai gambaran diri
seseorang yang disimbulkan dengan:
1.
Bersa, keperluan hidup
sehari-hari/isi perut
2.
Kelapa, merupakan pengganti
kepala
3.
Kain, merupakan pengganti kulit
4.
Benang, merupakan pengganti
urat
5.
Jarum/Besi, merupakan pengganti
tulang
6.
Gula Merah, merupakan pengganti
darah
7.
Pisang Moli, merupakan
pengganti makanan buah-buahan
8.
Lampu Lilin, merupakan
pengganti penerangan/keterangan haji/jiwa
9.
Uang, merupakan pengganti
lambing keperluan materi
10. Wadah/tempat/baskom, merupakan pengganti tempat tinggal rumah
11. Pinang dan Sirih, merupakan pengganti bahan-bahan obat tradisional
KETIKAI LEPAS
Suatu anyaman dari daun kelapa muda yang dibentuk
sedemikian rupa dan kedua ujungnya siap di tarik dan terlepas.
RINGGITAN
Daun kelapa muda (janur) yang diukir sebagai hiasan
pada balai dengan berbagai motif.
PERAPEN (PERSEPAN)
Merupakan tempat pembakaran yang mengeluarkan asap
wangi.
PANGKON DALAM DAN BELIAN
1.
Tujuh wanita memangar sisi
kanan BALAI
2. Tujuh laki-laki yang memangar sisi kiri BALAI
TILAM KASTURI
Tempat duduk Sultan menuju BALAI yang berwarna kuning
dan tersusun bertingkat dua.
DEWA DAN BELIAN
Orang/tokoh yang melakukan acara
ritual beluluh terhadap RAJA atau Putra Mahkota. Dewa juga melaksanakan Ritual
Belian (Tarian Sakral) yang diambil dari komunitas ADAT LAWAS yang berdomisili
di DESA KEDANG IPIL Kecamatan KOTA BANGUN.
MEMANG
Mengucapkan
kata-kata/pujian-pujian, permohonan terhadap para leluhur agar diberikan
petunjuk-petunjuk dan bimbingan terhadap upacara dimaksud.
TEPONG TAWAR
Memercikkan air yang telah ditaburi bunga ke bagian
tubuh tertentu.
BELULUH
Proses ritual yang dilakukan oleh
Dewa dan Belian terhadap Raja/Sultan/Putra Mahkota guna membersihkan diri dari
unsure-unsur jahat, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, maka harus diluluhkan
di atas buluh/bambu dan sebagai pertanda di mulainya Prosesi ERAU.
BELULUH dilaksanakan pada:
1.
Permulaan/awal
2.
Setiap hari saat matahari
turun/sore selama prosesi acara ERAU dilaksanakan
AIR TULI
Air yang diambil dari Kutai Lama
sebagai asal muasal kerajaan Kutai Kartanegara dan pelaksanaan ERAU pertama dan
disinilah PUTERI KARANG MELENU berasal menurut legenda, kemudian saat bepelas
dicampur dengan air Mahakam setelah Pawang Dewsa Belian memanggil air.
BATU TIJA'AN
Batu yang berbentuk segi empat
bertingkat dua tempat pijakan Sultan saat BEPELAS, ketika kaki Sultan menginjak
batu ini terdengar ledakan di luar keratin/istana pertanda BEPELAS sedang
dilaksanakan.
PANGKON (PEMANGKON)
Masyarakat kampong yang disertakan dalam acara ritual ERAU, meliputi kampong Panji, Melayu, Loa Ipuh, Sukarame, Mangkurawang, Loa Lepu dan Kampung Jawa dengan busana/baju cina.
Ikatan daun beringin yang digantung di atas gelanggang yang diayun/digoyang oleh Dewa untuk memanggil air pada saat BEPELAS.
BUAH BAWAL
Istilah yang digunakan untuk hiasan kue-kue/makanan tradisional yang dimasukkan kedalam plastik dan digantung diatas, terikat pada tali-tali bergelantungan untuk diperebutkan hadirin setelah DEWA BELIAN memetik dengan galah/kayu untuk menggugurkannya.
JUHAN
Suatu tempat persembahan yang
terbuat dari kayu khusus (jenis BARU/Bentongai) yang dirakit/diikat berbentuk
kerucut dan dibagian atasnya diikatkan kayu-kayu atau bambu sebagai dasar datar
untuk menempatkan bahan persembahan. Juhan ini beranak tangga sebanyak tujuh
tingkat dan dihiasi dengan janur/atau daun kelapa muda.
TELASAK
(Tunggal dan Gantung/Ancak)
TUNGGAL
Sebatang/sepotong kayu yang
ditancapkan ke tanah setinggi ±1 meter dan dibagian atasnya dibelah
empat untuk menyisipkan belahan kayu kecil yang dibuat untuk lantai dasar
tempat meletakkan bahan persembahan.
GANTUNG
Sebatang haur/bambu kuning/bambu
hijau yang panjang ditancapkan posisi miring ke bumi/tanah dan dibagian
ujungnya digantungkan dasar/lantai telasak untuk menempatkan bahan persembahan.
NASI TAMBAK
Nasi pulut/ketan yang dipadatkan
dan dibentuk setengah bulat ditaruh diatas piring putih dan dibagian
puncak/atasnya dibenamkan/ditaruh sebutir telur ayam kampong yang telah masak.
Nasi Tambak ini ada berwarna putih, merah dan hitam.
NASI RAGI
Nasi pulut/ketan yang dibentuk
sedemikian rupa dengan motif-motif tertentu dan berwarna-warni hingga tujuh
warna dan ditaruh diatas daun pisang hijau.
TEMBELONG
Suatu wadah yang terbuat dari daun
pisang hijau, berbentuk segi empat panjang dan disemat dengan lidi kelapa/nyiur
untuk tempat kue-kue persembahan.
KEPALA BENUA (4 KM)
Daerah bagian hulu di Kecamatan
Tenggarong, Tanah Merah Kelurahan Mangkurawang sebagai tapal batas wilayah
ritual bagian hulu.
TENGAH BENUA (0 KM)
Bagian pusat Kota Tenggarong, yang
berlokasi di daerah pelabuhan depan Museum Mulawarman, tepat dihadapan istana
Kesultanan Kutai Kartanegara.
BUNTUT BENUA (3 KM)
Bagian hilir kota Tenggarong yang
berlokasi tepi sungai Mahakam, Kelurahan Timbau sebagai batas wilayah ritual
bagian hilir.
GELANGGANG DEWA NGGOYAK RENDU
Tempat persegi empat seperti
kotak/kandang yang terbuat dari kayu dan dihiasi janur dan kain kuning.
Didalamnya terdapat BALAI TIANG 16 dan diatasnya digantungkan daun beringin,
kain kuning dan daun lenjuang.
SERAPO BELIAN
Suatu bangunan/tempat
dilaksanakannya ritual MERANGIN. Bangunan ini terdiri dari empat sudut tiang
dipasang sepasang tebu dan sebatang pisang yang btelah berbuah, buluh berisi
air serta dibagian luar sudut didirikan brong. Jadi pada bangunan ini terdapat
4 batang tebu, 4 batang pohon pisang, 4 buluh berisi air, dan 4 buah BRONG
berselendang kain kuning.
LEMBU SUANA
Merupakan lambing/symbol kekuatan
dan kesempurnaan yang digambarkan dengan 5 (lima) anggota badan hewan
bermahkota seperti raja yaitu:
-
Berbelai seperti gajah
-
Bertaji seperti ayam
-
Bersisik seperti ular naga
-
Bersayap seperti burung
-
Bertanduk seperti lembu
BECERAK (BELARAP)
Mengerik bagian atas dan bawah
alis/kening
KIRAB TUHING
Selembar kain kuning atau putih
berbentuk empat persegi panjang yang ditaruh diatas kepala sebagai payung yang
bagian ujung/sudutnya dipegang oleh empat orang pembantu.